Kamis, 12 Maret 2015

DUCATI PANIGALE 899


motor impian ane gan, semoga bisa terwujud dalam waktu dekat ini :D
Ducati Panigale 899, Review & Test Ride si motor Supersport - Nah, pada tulisan kali ini blog spekmotor akan membahas review dan uji performa si motor supersport Ducati Panigale 899. Motor ini memang sudah meluncur di Indonesia bersamaan dengan Ducati Monster 796 dan Ducati Panigale 1199 yang dibanderol dengan harga diatas Rp.1 miliar! Untuk Panigale 899 sendiri harganya berada di kisaran Rp.400 jutaan di Indonesia. Nah, bagaimanakah performa Ducati Panigale 899 ini? 

Ducati Panigale 899
Ducati Panigale 899
Mesin - Melirik spesifikasi Panigale 899, memang jelas sekali kalau motor ini disebut sebagai motor supersport. Dengan volume mesin berkapasitas 900 cc yang mampu menghasilkan power hingga 148 Hp serta torsi maksimum mencapai 99 Nm. Melihat sektor tampilan, tampilan Ducati Panigale 899 memang agak mirip dengan Panigale 1199 seri diatasnya. Perbedaannya hanya nampak dari bentuk lengan ayun tunggal yang diusung oleh seri 1199, sedangkan Panigale 899 menggunakan swing-arm ganda. 
Sudut Ergonomi - Mencoba riding position motor Ducati Panigale 899, sensasi motorsport memang sangat terasa, karena motor Ducati memang dirancang dengan konsep full racy. Posisi jok tempat duduk bisa dibilang cukup tinggi, bahkan posisi jok tempat duduk Ducati Panigale 899 sedikit lebih tinggi dibandingkan 'sang kakak' Panigale 1199. Bagi yang sehari-harinya sering menempuh perjalanan jauh, tentunya sudah tahu resiko pegal-pegal yang harus dirasakan saat menaiki motor membungkuk seperti ini. Meskipun jarak setang jepit Ducati Panigale 899 lebih dekat sekitar 300mm jika dibandingkan dengan Ducati Superbike 848.
Review & Test Ride Ducati Panigale 899
Review & Test Ride Ducati Panigale 899
Handling - Wheelbase Ducati Panigale 899 ini terbilang cukup pendek, membuatnya sangat ringan untuk diajak berkelok-kelok. Apalagi model lengan ayun double swing-arm jelas membuat bobot motor lebih ringan dan lincah. Untuk peredam kejut bagian belakang menggunakan sokbreker keluaran Sachs yang bisa diatur tingkat kekerasannya. Sedangkan untuk sokbreker depan juga berdiameter cukup besar. Cukup nyaman untuk dibawa melewati jalan yang tidak rata.
Panel Dashboard - Sektor panel speedometer Ducati Panigale 899 menggunakan model LCD dan full digital. Ukurannya memang tidak terlalu besar tapi isinya cukup lengkap dan terbaca jelas.
Performa - Menguji dapur pacu Ducati Panigale 899, performa Ducati Panigale 899 terbilang ngebut. Untuk tikungan, performa dan akselerasi cukup gahar. Untuk trek luruk kecepatan / Top Speed Ducati Panigale 899 mencapai 220 km/jam pada putaran 10.000 rpm. Jika digeber sampai mentok di 11.000 rpm diperkirakan bisa tembus melebihi 220 km / jam. Diperlukan trek lurus yang cukup panjang untuk mengetahui top speed mentok dari motor ini.
Demikianlah informasi mengenai Ducati Panigale 899, Review & Test Ride si motor Supersport. Semoga bermanfaat :-)

Selasa, 10 Maret 2015

INTERNET CARDING

hai sobat blogger, kali ini pokok bahasan kita sedikit melenceng dari tema biasanya. ya ini untuk memenuhi tugas ujian praktek mapel TIK oleh bapak Agus. Guru yang paling gokil, kalo ngajar sukanya stand up comedy. nggak kalah loh sama Dodit anak kampung sebelah :D

yak sesuai judul Internet carding :   Carding adalah berbelanja menggunakan nomor dan identitas kartu kredit orang lain, yang diperoleh secara ilegal, biasanya dengan mencuri data di internet. Sebutan pelakunya adalah Carder. Sebutan lain untuk kejahatan jenis ini adalah cyberfroud alias penipuan di dunia maya. Menurut riset Clear Commerce Inc, perusahaan teknologi informasi yang berbasis di Texas – AS , Indonesia memiliki carder terbanyak kedua di dunia setelah Ukrania. Sebanyak 20 persen transaksi melalui internet dari Indonesia adalah hasil carding. Akibatnya, banyak situs belanja online yang memblokir IP atau internet protocol (alamat komputer internet) asal Indonesia. Kalau kita belanja online, formulir pembelian online shop tidak mencantumkan nama negara Indonesia. Artinya konsumen Indonesia tidak diperbolehkan belanja di situs itu.
Menurut pengamatan ICT Watch, lembaga yang mengamati dunia internet di Indonesia, para carder kini beroperasi semakin jauh, dengan melakukan penipuan melalui ruang-ruang chatting di mIRC. Caranya para carder menawarkan barang-barang seolah-olah hasil carding-nya dengan harga murah di channel. Misalnya, laptop dijual seharga Rp 1.000.000. Setelah ada yang berminat, carder meminta pembeli mengirim uang ke rekeningnya. Uang didapat, tapi barang tak pernah dikirimkan.
Kejahatan carding mempunyai dua ruang lingkup, nasional dan transnasional. Secara nasional adalah pelaku carding melakukannya dalam lingkup satu negara. Transnasional adalah pelaku carding melakukkannya melewati batas negara. Berdasarkan karakteristik perbedaan tersebut untuk penegakan hukumnya tidak bisa dilakukan secara tradisional, sebaiknya dilakukan dengan menggunakan hukum tersendiri.
Sifat carding secara umum adalah non-violence  kekacauan  yang ditimbulkan tiadak terliahat secara langsung, tapi dampak yang di timbulkan bisa sangat besar. Karena carding merupakan salah satu dari kejahatan cybercrime berdasarkan aktivitasnya. Salah satu contohnya dapat menggunakan no rekening orang lain untuk belanja secara online demi memperkaya diri sendiri. Yang sebelumnya tentu pelaku (carder) sudahmencuri no rekening dari korban.

oke sekian dulu ya : terimakasih https://kejahatanduniacyber.wordpress.com/pembahasan/cyber-crime/